Mini Cart

Sebagai salah satu sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat Asia, tak terkecuali Indonesia, nasi dihidangkan dalam berabagi macam menu. Ada yang di olah menjadi nasi uduk, nasi kuning, nasi liwet, nasi goreng, dan nasi berbumbu lainnya. Salah satu olahan nasi yang cukup popular adalah nasi kebuli dan nasi biryani.

Source: travel.kompas.com 

Dua olahan nasi tersebut sudah cukup familiar bagi masyarakat Indonesi. Dilansir dari diction.co.id, kedua olahan nasi tersebut memang terlihat sama, tapi keduanya ternyata berbeda. Simak 3 perbedaan antara nasi kebuli dan nasi biryani berikut ini.

Asal Muasal 

Perlu diketahui, asal muasal dua oalahn nasi tersebut sangat berbeda. Nasi kebuli sendiri merupakan hidangan asli Indonesia. Namun, meskipun hidangan asli Indonesia, tapi nasi kebuli merupakan olahan nasi yang umumnya dibuat oleh warga keturunan Arab Saudi yang sudah menetap lama di Indonesia. Hidangan ini cukup popular karena rasanya yang unik dengan memadukan rasa dan bahan dari Indonesia dan pengaruh rempah dari Timur Tengah. Sedangkan nasi biryani sendiri berasal dari Asia Selatan seperti Pakistan dan India. Secara harfiah, kata Biryani sendiri berasal dari Bahasa Persia yang artinya goreng atau panggang.

Source: https://scmedia.com/

Proses Pengolahan 

Selain asal muasal yang berbeda, proses pengolahan dua nasi tersebut juga berbeda. Untuk nasi kebuli sendiri, cara pengolahannya adalah dengan menanak nasi bersama kaldu dan susu kambing. Dalam prosesnya, bisa juga dimasukkan daging kambing yang sudah di tumis, kemudian ditambah minyak samin untuk menambah aroma khas dan ditambah dengan bumbu – bumbu lain seperti bawang putih, bawang merah, lada hitam, cengkeh, ketumbar, jintan, Kapulaga, pala, minyak samin, dan kayu manis. Setelah itu, disajikan dengan asinan nanas dan mentimun serta sambal goreng ati.

Sedangkan untuk nasi biryani, beras di rebus terlebih dahulu di panci lain secara terpisah dan tidak diberi kaldu dan susu kambing. Untuk rempah – rempahnya sendiri adalah ketumbar, salam koja, daun mint, jahe, bawang Bombay, kacang – kacangan, dan berbagai rempah lainnya. Rempah – rempah tersebut dicampur dengan kaldu dan dituang ke beras yang sudah setengah matang. Kemudian di masak jadi satu dalam wadah tertutup sampai bumbu meresap sempurna dan matang.

Source: https://thebiryaniblogger.com/

Rasa dari Rempah – Rempah 

Jika dilihat dari segi rasa, tentu rasa keduanya tidak memiliki perbedaan yang jauh karena memiliki rempah – rempah yang sebenarnya cukup mirip. Namun, keduanya memiliki rasa gurih yang berbeda. Nasi kebuli memiliki rasa gurih yang berasal dari susu kambing dan kaldu karena berasal dari aroma kapulaga dan kari yang dominan. Sedangkan untuk nasi biryani, rasa dari rempah yang mendominasi adalah rasa kunyit dan memiliki sedikit rasa yang pedas dan hangat.

Source: https://sortedfood.com/

Menu Nasi Biryani ala Kokikit 

Jika kamu cukup familiar dengan olahan nasi kebuli namun kurang familiar dengan olahan nasi biryani, cobalah Paket Meal Kit nasi biryani dengan Kambing ungkep ala Kokikit yang direkomendasikan oleh Arie K Untung. Paket nasi ini diolah langsung oleh Chef Hendro, S.Par, seorang ahli gastronomi yang sudah professional di bidangnya.

Source: dokumentasi Kokikit

Nasi liwet adalah salah satu menu khas dari Sunda yang disebut juga dengan ‘ngaliwet’. Nasi liwet ini awalnya merupakan kebiasaan masyarakat Sunda membawa bekal untuk bercocok tanam karena jauh dari rumah. Selain itu, kebiasaan ngaliwet ini memiliki makna mendalam dan menarik untuk makan bancakan atau tradisi makan bersama dalam satu alas makan.

Dilansir dari kompas.com, Teddi Muhtadin, salah satu Dosen Sastra Sunda Universitas Padjajaran, menyebutkan bahwa menu nasi liwet sunda memiliki bumbu dasar dengan garam, bawang merah, bawang putih, serta rempah – rempah lain seperti serai, lengkuas, cabai, minyak kelapa, dan ikan – ikanan.

Source: gencil.news.com 

Memang, salah satu lauk khas liwetan menggunakan ikan asin, namun ikan apa saja sebenarnya bisa dijadikan sesuai selera. Berikut beberapa lauk pendamping untuk menikmati nasi liwet yang bisa anda jadikan inspirasi menu nasi liwet Sunda untuk anda sekeluarga.

Varian Lauk Pendamping Nasi Liwet

Ikan Asin Jambal Roti

Nasi liwet pastinya akan terasa makin sedap dan wangi jika menggunakan banyak rempah dan juga potongan – potongan lauk didalamnya. Salah satunya adalah Ikan Asin Jambar Roti. Dengan tambahan ikan asin jamba roti, di jamin aroma dan rasa nasi liwet akan semakin gurih, wangi, dan menggoda. Sehingga akan semakit menghangatkan apapun acara makan – makan bersama keluarga, sahabat, rekan kerja, maupun arisan.

 

Source: https://kompas.com/

Tahu Tempe Goreng

Orang Indonesia rasanya kurang lengkap jika tidak menggunakan tahu dan tempe goreng sebagai lauk, tak terkecuali sebagai lauk nasi liwet. Rasanya yang nikmat, empuk, nilai gizi yang cukup tinggi, dan harga yang sangat terjangkau membuat tahu rempe dipakai sebagai lauk di hampir semua masakan Indonesia. Untuk menyiapkan tahu dan tempe goreng sebagai lauk istimewa nasi liwet, marinasi tempe dan tahu terlebih dahulu menggunakan bawang putih, garam, dan ketumbar selama 10 menit. Goreng hingga garing, kemudian sajikan sebagai lauk pendamping nasi liwetmu.

 

 

Source: https://www.suara.com/

Tumis Oncom Leunca

Menu lauk pauk ala Sunda memang tak bisa lepas dari sayur mayur. Tak heran jika untuk menyajikan nasi liwet pun, wajib rasanya menyajikan juga sayuran pendamping, salah satunya olahan tumis oncom leunca yang merupakan hidangan rumahan ala Sunda yang sederhana, murah, namun penuh dengan gizi.

 

Source: kabarindah.com/

Lalapan

Rasanya kurang lengkap jika menyajikan menu khas Sunda tanpa adanya lalapan mentah untuk dilahap bersama nasi liwet hangat. Siapkan beberapa sayuran yang nikmat dan segar untuk mendampingi nasi liwetmu seperti selada, kubis, daun kemangi, timun, dan sebagainya.

 

Source: https://www.sehatq.com/

Nasi Liwet ala Kokikit

Jika saat ini, kamu ingin menikmati seporsi nasi liwet khas Sunda tapi terlalu mager untuk memasaknya terlebih dahulu, kamu bisa mencoba Nasi Liwet ala Indra Bekti dari Kokikit, dengan cara melakukan pemesanan di Kokikit lewat website, whatsapp, gofood, dan platform lainnya. Nasi Liwet yang kami sediakan di olah oleh chef professional yang menjaga rasa Nasi Liwet yang otentik dan terjamin rasanya.

Source: Dokumentasi Kokikit

Nasi kuning adalah menu kuliner yang istimewa dan menjadi menu andalan untuk sarapan maupun untuk berbagai acara khusus. Jika kamu gemar menikmati rasa nasi kuning yang kaya rempah. Di lansir dari Best Present Guide, di  Indonesia sendiri, nasi kuning memiliki ciri khas dari beberapa tempat, berikut ini beberapa ciri khas masing – masing daerah, termasuk dalam penyajian dan menu pendamping.

Source: merdeka.com 

Nasi Kuning Jawa

Salah satu racikan nasi kuning yang popular adalah nasi kuning jawa. Untuk nasi kuning jawa sendiri disajikan dengan beberapa lauk pendampingnya, termasuk mie goreng, perkedel, telur dadar iris, sambal goreng ati, tempe kecap, ayam kecap, dan masih banyak lagi.

sumber: https://www.masakapahariini.com/

Nasi Kuning Manado

Selain nasi kuning Jawa, ada lagi racikan nasi kuning yang terkenal, yaitu nasi kuning manado. Bumbu racikan nasi kuning Manado sendiri memiliki racikan sendiri, seperti serai, daun jeruk, daun pandan, dan tentunya kunyit. Untuk penyajiannya, nasi kuning Manado biasa disajikan dengan ikan kering talas, taburan bawang merah goreng, telur rebus, semur daging, dan sebagainya. Serta disajikan dengan daun woku.

Source: https://keepo.me/

Nasi Kuning Gorontalo

Nasi kuning Gorontalo memiliki penyajian yang berbeda dari nasi kuning dari daerah lainnya. Cara penyajian nasi kuning Gorontalo disajikan dengan semangkok sup berisi suun, suwiran ayam, serta telur rebus. Untuk penyajiannya sendiri, nasi kuning Gorontalo disajikan dengan telur dadar dan ayam rica.

Source: https://travel.kompas.com/

Nasi Kuning Banjar

Nasi kuning Banjar juga menjadi nasi kuning tidak kalah enak dan memiliki ciri khas tersendiri. Nasi kuning banjar disajikan dengan lauk pauk yang berbumbu merah yang disebut Lauk Bumbu Habang oleh masyarakat Kalimantan. Beberapa lauknya contohnya ayam, ikan, serta telur.

Source: kopisusu.id/

Nasi Kuning Sunda

Nasi kuning Sunda juga tak kalah lezat. Untuk nasi kuning Sunda, penyajiannya memiliki beberapa lauk khas yang hampir selalu menjadi pendamping nasi kuning dimanapun kamu mencobanya selama di Sunda. Beberapa diantaranya adalah kerupuk, gorengan, irisan telur dadar, telur balado, serta orek tempe.

 

                                                   Source: https://bp-guide.id/

Di salah menu Kokikit sendiri, terdapat pilihan paket nasi kuning khas Sunda yang saat ini menjadi favorit konsumen kami. Klik link ini untuk nasi kuning ala kokikit yang direkomendasikan oleh Thalita Latief dan di buat khusus oleh chef professional kami.  

Source: Dokumentasi Kokikit

Sebagai orang Indonesia, tentu memakan nasi tanpa lauk yang digoreng akan terasa kurang atau tidak ada lauk pauknya. Memang, lauk pauk yang digoreng menggugah selera. Namun jika tidak dikontrol dan terlalu sering makan goreng juga akan berdampak buruk untuk kesehatan.

Selain itu, dilansir dari Hello sehat, ada banyak kemungkinan buruk jika terlalu banyak mengkonsumsi gorengan. Beberapa kemungkinan tersebut termasuk memicu diabetes, jantung koroner, obesitas, stroke, dan banyak penyakit lainnya.

Source: hellosehat.com 

Alternatif Lauk Pauk Tanpa di Goreng 

Nah, untuk kamu yang sedang menghindari atau mengurangi lauk pauk yang digoreng, berikut ini beberapa alternative cara menyiapkan lauk pauk lezat yang bisa anda nikmati tanpa goreng.

Lauk Pauk Kukus

Mengukus adalah teknik mengolah lauk pauk termudah. Teknik ini benar – benar bisa memangkas banyak kalori kecuali jika anda menambahkan banyak bumbu. Teknik di kukus atau di tim ini bisa dipakai untuk memanggang ikan, ayam, daging sapi, dan sebagainya.

Source: https://style.tribunnews.com/

Lauk Pauk Panggang

Memanggang memang menjadi alternative terbaik jika anda saat ini sedang diet atau yang mengurangi gorengan. Apalagi, teknik memanggang dapat memotong kalori lauk pauk lebih banyak dibandingkan di goreng. Anda dapat mencoba daging ayam, sapi, ikan, bebek, tempe, dan lauk lainnya setelah di balur bumbu khas untuk memanggang seperti bumbu barbeque, bumbu teriyaki, atau membuat bumbu dari campuran cabai, lemon, madu, kecap, maupun campuran bumbu lainnya.  

Source: https://www.kompas.com/

Lauk Pauk Bacem

Bacem sebenarnya teknik memasak khas Jawa Tengah yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk mengolah lauk pauknya. Bacem atau disebut baceman ini adalah teknik memasak lauk seperti telur rebus, tempe, atau tahu dengan bumbu – bumbu penuh rempah, kecap, dan gula merah. Bumbu baceman ini rasanya manis dan gurih, dan digunakan sebagai lauk gudeg juga.

Source: winnetnews.com/

Lauk Pauk Pepes

Pepes juga bisa dipilih untuk teknik memasak lauk tanpa di goreng dan sangat lezat. Lauk pauk termasuk jamur, ikan, tahu, ayam dan sebagainya bisa diberi bumbu serta rempah dalam balutan daun pisang atau kertas aluminium foil.  

Source: https://www.idntimes.com/

Lauk Pauk Semur

Semur juga menjadi cara memasak yang baik untuk menyajikan lauk pauk tanpa didoreng. Apapun lauknya, baik daging ayam, daging sapi, tahu, tempe, maupun telur dengan kecp manis dan bumbu semur lainnya. Akan lebih nikmat jika ditambah sayuran seperti kentang untuk tambahan rasa dan vitamin.

Source: http://kompas.com/

Itu dia beberapa rekomendasi alternatif penyajian lauk pauk tanpa di goreng. Tapi, jika anda tidak ingin ribet, cek beberapa lauk pilihan dari Kokikit, ada beberapa pilihan lauk pauk yang minim penggunaan minyak dan di olah oleh tangan professional.

Di dalam tradisi masyarakat Sunda, mereka menyebut ngaliwet yang artinya menikmati nasi liwet yang bercita rasa tinggi dan penuh dengan rempah – rempah lezat. Akan tetapi, dibalik rasanya yang sangat lezat, tradisi menikmati nasi liwet atau ngaliwet ini memiliki makna unik yang menarik untuk dibahas. Ini dia ulasannya.

Source: graved.com

 

Berawal dari Bekal untuk Berladang

Dilansir dari Merdeka, salah satu budaya yang melekat di masyarakat Sunda sejak zaman duu adalah tradisi ngaliwet ini, begitu penjelasan Prof Murdijati Gardjito, ahli kuliner dari Universitas Gajah Mada. engan ngaliwet ini, maka para petani dan masyarakat Sunda pada umumnya menjadi lebih hemat .

Selain itu, dengan membawa liwetan, masyrakat Sunda bisa membawa berbagai macam tambahan lauk yang bisa dimakan saat berada atau bekerja jauh dari tempat tinggal, tanpa harus memasak serta mencari keluar ladang, karena mayoritas mata pencaharian masyarakat Sunda pada zaman dulu adalah berladang atau berkebun.

Source: infopublik.id 

Mempererat Tali Persaudaraan

Selain membawa liwetan untuk bekal selama bekerja, liwetan juga memiliki makna mendalam untuk mempererat tali persaudaraan. Ini dikarenakan kebiasaan masyarakat Sunda cara memakan nasi liwet, yaitu dimakan bersama – sama. Sejak zaman dulu, mereka senang menggunakan daun pisang yang panjang serta lebar sebagai alas untuk menikmati liwetan dan disantap bersama – sama sambil duduk bersila.

Source: travel.kompas.com

Dekat dengan Alam Sekitar

Liwetan juga memiliki makna semakin dekat dengan alam. Zaman dulu, masyarakat Sunda terbiasa memasak nasi liwet dan menghasilkan nasi beraroma khas dan bercita rasa gurih dengan menggunakan alam sekitarnya, mulai dari memasak menggnakan castol atau ketel yang digantungkan diatas kayu dan dibiarkan terbakar diatas bara api unggun. Ditambah lagi dari cara menikmatinya yang menggunakan daun pisang.  

Tapi, meskipun masyarakat Sunda modern seperti sekarang tidak lagi memasak nasi menggunakan castol, tapi hingga sekarang, masyarakat Sunda masih suka menikmati liwetan atau ngaliwet menggunakan daun pisang. Sehingga rasa authentic-nya tetap terjaga dan tetap dekat dengan alam sekitar.  

Source: http://qraved.com/

Chat dengan kami